Rumored Buzz on kisah malam pertama pengantin baru

Suamiku tiba tiba berhenti mendayung lobang pantatku, dicabut batang kotenya dari dalam lobang pantatku. Dia hulurkan cermin, menyuruhku melihat pantatku yang meleleh, becak dengan air kenikmatan. Aku terpandang alas cadar ada kesan darah. Suamiku senyum. Diciumnya aku & mengarahkanku “Newborn pusing belakang ,tonggeng bagi pantat keatas pulak…macamni pun sedap gak, ni namanya doggy model…!

Tibalah saatnya kami memasuki malam pertama di kamar pengantin tepatnya sekitar pukul 23.thirty dimana acara resepsi pernikahan telah usai, para tamu tidak ada lagi yang datang, dan orang-orang dirumah juga tampaknya tinggal beberapa orang saja yang masih terjaga menunggu peralatan resepsi, adapun kebanyakan sudah tertidur pulas karena pasti kecapean melayani tamu demi tamu yang datang tak henti silih berganti baik tamu dari pengantin pria, pengantin wanita, maupun tamu dari orang tua kami.

Jilatan suamiku ke atas pussyku begitu lama sehingga aku orgasm beberapakali dengan menjerit-jerit kuat kerana menikmati nikmat yang amat sangat. Aku kini mula membalas tiap serangan suamiku. Aku mengucup dan lidahku bermain dalam mulutnya. Sedap dan nikmat. Pintu lubang cipapku diketuk, terasa sesuatu yang keras dan besar sedang mengacah-acah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullaah berkata, “Apa yang dilakukan sebagian wanita berupa membeberkan maslah rumah tangga dan kehidupan suami isteri kepada karib kerabat atau kawan adalah perkara yang diharamkan.

Tanyalah dia pasal soalan-soalan yang biasa anda tanya sebelum berkahwin. Ini akan menjadikan permulaan sek malam pertama yang hebat, kerana pasangan akan terus merasa selesa sesama sendiri.

Dan suamiku juga dorong-dorong aku dari belakang, makin didorong terasa kecepatan dorongannya semakin cepat, cepat, cepat, dan makin cepat, habis itu suamiku lansung ambil keluar kerisnya dan lansung memutar badanku untuk berbaring dan menyemprot maninya di mukaku. Maninya yang menetes di muka ku terasa panas dan ada sedikit bau.

Sedang Ayu mengimbas kembali memori hari dia di sekolahkan mengenai seks, tiba tiba bahunya terasa di sentuh. 

Melihat wajah dan susuk tubuh Mazreen sekarang, terpaku seketika aku. Jika dahulu dengan tubuhnya yang bulat dan pipinya yang tembam, sering menjadi bahan gelakkan kami jika keluar bersama. Kami sering menjadi tumpuan orang ramai jika keluar makan bersama, orang lain makan sepinggan, tahu-tahu sudah habis tiga pinggan nasi di depanku ditelan oleh Reen. Tapi kini wajah yang comel itu bagaikan hilang dari sanubariku. Berdiri di depanku kini seorang gadis yang cukup ayu dan menghairahkan, mempunyai kulit kuning langsat, muka bujur sirih, berambut panjang dan yang paling aku tidak tahan apabila melihat payudaranya yang mendongak naik walaupun berbadan ramping.

Di sebuah media cetak telah di beritakan ada seorang pria yang baru saja menikah telah tewas pada saat malam pertama pernikahannya. Sungguh tragis kematian pengantin pria ini, berikut beritanya :

Aku memalingkah wajahku ke samping. Aku benci melihat tatapannya yang bisa membuatku luluh seketika. Sepertinya ia bisa mendengar jantungku yang menghentak keras. Kesalahan pertama! Itu malah membuatnya leluasa untuk mengecup leherku.

Kisah ini adalah kisah aku & suamiku semasa pengalaman malam pertamaku, malam selepas acara potong kek sudah hampir pukul 12 malam. Aku berkemas-kemas untuk naik kebilik & tidur. Sebelum tidur suamiku memberikan hadiah kahwin kepadaku & menyuruhku membukanya, terkejut aku melihat baju tidur yang sangat jarang & nipis. Aku & suamiku berkahwin adalah atas dasar cinta jadi aku tak segan silu lagi. Suamiku memintaku memakai pakaian tadi, sengaja aku pura pura mengatakan yang aku segan.

Begitu juga dengan jiran-jiran tetangga, sibuk memerah keringat membantu menjayakan majlis pada hari ini. Melihat wajah ceria Abang Zamri yang akan menamatkan zaman bujang begitu sibuk menyeliakan diri untuk persiapan more info persandingannya. Tepat jam two.thirty petang, kedengaran pukulan kompang bergema memecah keriuhan di rumah pengantin. Dua mempelai seperti “Pinang di belah dua” sama padan dan sama cantik beriringan naik ke pelamin. Dengan baju songket berwarna merah hati dan pelamin putih ke kemerah-merahan, menonjolkan diri Abang Azman dan Kak Rita sebagai “Raja Sehari”.

“Macamana nak kenal, dulu bulat tapi sekarang.. Sudah macam Siti Norhaliza”. “Abang Zack, mak suruh pegi hantar barang ni kat rumah Pak Lang,” suaranya yang manja membuatkan aku cair bila mendengarnya. “Kita naik motor jelah Bang, jalan sibuk lagi ni.” Jelasku bila melihat kereta yang masih lagi bersusun menyukarkan aku untuk mengeluarkan kereta. “Ok jugak, kita pun sudah lama tak berbual-bual” wajahnya cukup comel bila memberikan senyuman. Aku sememangnya cukup mesra dengan sepupuku yang sorang ni, sejak dari kecil lagi kami membesar bersama. Malah aku rasa ia seperti adikku sendiri apabila kami keluar dan major bersama-sama sewaktu aku di kampung dahulu.

Mungkin sukar untuk dilakukan pada malam pertama jika ia merupakan kali pertama anda melakukannya bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *